Dari : Situs Alfi kartu-kartun menarik: cerita jasmine

Sabtu, 09 Februari 2013

cerita jasmine

Berdiri diteras atas memandangi langit malam yang penuh bintang, menatap penuh takjub. Wajah yang tersenyum tampak manis di sinari rembulan malam, angin sepoi sepoi membelai rambutnya yang sebahu. Tangan itu tidak bisa terdiam memainkan pagar besi sambil mengoyangkan badannya kedepan dan kebelakang seolah olah dia sedang menari mengikuti lagu alam. Tak disadarinya, keberadaannya telah membuat seseorang diam terpana, tak mampu berkata kata. Duduk di bangku bawah, rumah itu tepat didepannya didepan kontrakannya. berfikir, apa yang sedang diperhatikannya dan apakah dia tidak menyadari kehadirannya yang telah lama duduk dikursi panjang memandangi tingkah lakunya. melihat rok 3/4 nya yang melambai lambai, aduhai. Ups, dia melihatku terkejut sepertinya dia mulai tersadar sedang diperhatikan, senyum itu tampak cantik sekali.. manis, kalau kukecup pasti ranum sekali. sayang sekali itu bukan buah yang begitu mudah kubeli di supermarket. itu bibir wanita yang setengah bulan ini selalu kuperhatikan. kudengar namanya seperti wewangian, jasmine oh jasmine. Di pandangan pertama aku telah suka kamu, andaikan saja kou tahu itu. Dengan malu jasmine tersenyum dan menatap lembut lelaki tak jauh dibawah balkonnya, lelaki yang sering dia temui tiap pagi ditempat yang sama kala dia sedang menjemur pakaian. senyum itu tampak berarti baginya untuk melepaskan rasa lelah yang selama ini telah dideranya. melihat kedalam apakah ada seseorang yang datang dengan cepat dia masuk dan seseorang itu telah menantinya lelaki yang besar yan gperitnya penuh dengan lemak tiba tiba menuduhnya wanita jalang berdiri diluar malam hari hanya untuk menarik hati para lelaki pecundang. Jasmine membela diri tidak seperti apa yang telah dituduhkan padanya, bertanya kenapa selama ini lelaki terlalu overprotect terhadapnya padahal dia bukan siapa siapa jasmine. tanpa alasan lelaki itu memukul jasmine dengan sangat keras. Apa yang lelaki itu lakukan padanya dadanya tak bisa berhenti berdetak keras. Gila, lelaki macam apa yang semudah itu memukul eorang wanita, mengapa yang seharusnya melindungi itu, begitu seringnya menyakiti jasmine ku. Jasmine ku? bukan dia yang salah aku yang salah telah..telah.. Sial. Dia hanya mampu mengutuk tindakannya, tak sanggup memdengar suara jasmine yang nampaknya kesakitan. Bagaimana caranya agar bisa membawanya pergi dari rumah itu, tapi setiap kali bertemu dengannya diluar rumah. wajah manis itu tak pernah menampakan sesuatu hal yang mengganjilkan, normal. Padahal suara alam tak bisa menipu telah membawa rasa kesakitan jasmine keluar pergi mengikuti arah angin yang menyentuh isakannya, jasmine ku bolehkah kusampaikan perasaanku?? Kesokan hari, dipagi itu jasmine pergi kerja seperti biasa. wajah sembabnya telah hilang disambut sinar lembut mentari, hanya sedikit mata lelah yang tersisa seolah begadang dimalam harinya. keluar dari rumahnya, berjalan dengan perlahan digang yang kecil itu, sifat alami yang lembut kadang suka memancing opini orang so cepat mengatainya lambat. bukankah suatu perbedaan itu adalah rahmat? Itu Jasmine, tak berani menyapanya. seperti biasa seolah tak terjadi sesuatu padanya. andai siatu waktu nanti telah kukumpulkan keberanianku, dipagi hari akan selalu kutemani kamu hingga kamu naik kendaraan menuju tempat yang kamu maksud, duh jasmine ku. Andaikan 8 bulan yang lalu aku telah disini, aku lah yang akan disampingmu saat ini bukan lelaki lain jasmine ku, yang tak mampu menolongmu dari dera lelaki sepupumu.

0 komentar:

Posting Komentar